05/12/09

"SANG PRIMADONA KINI KEHILANGAN PESONA"




Tahukah anda gunung Talaga Bodas? “WEG naar Talaga-Bodas”, demikian tulisan di bawah kartu pos bergambarkan dua ekor kambing yang sedang merumput di tengah jalan. Sementara itu, dua orang anak telanjang dengan latarbelakang rumah adat kampung Papandak seperti rumah gadang Padang menghadap ke fotografer.
Atelier Lux ( bahasa Latin yang artinya “terang”), sebuah studio fotografi di Societeitsstraat 15 (kini Jl.Ahmad Yani ) di Garut,mengeluarkan kartu pos pada tahun 1932 tersebut bukan tanpa alasan. Kata-kata pada kartu pos karya fotografer Margarethe Mathilde Weis-Senborn ( 1883-1964 ) warga Negara Belanda keturunan Jerman yang lahir di Kediri yang berarti “Jalan ke Talaga Bodas”, ditujukan sebagai sarana promosi waktu itu.
Ya, kala itu Gunung Talaga Bodas di perbatasan Kab.Garut dan Tasikmalaya menjadi primadona wisata alam selain gunung Tangkuban parahu di kab. Bandung karena keelokan gunnung Talaga Bodas pula, Garut di juluki Garut Mooi ( Garut molek.).
Keindahan kab. Garut dengan gunung Talaga Bodasnya waktu itu sangat di kenal oleh wisatawan asal Eropa. Keindahan gunung Talaga Bodas pamornya tidak kalah dengan Gunung Papandayan, Situ Bagendit, Situ Cangkuang, dan pemandian air panas Tarogong ( Cipanas ).
Saking terkenalnya, Gubernnur Jenderal Hindia Belanda tanggal 4 Februari 1924 mengeluarkan surat keputusan menjaadikan Gunung Talaga Bodas sebagai salah satu objek wisata. Sebagai upaya promosi, selain membuat dalam bentuk kartu pos karya Thilly ( panggilan Margarethe Mathilde Weissenborn ), detail peta dan jalur menuju kawasan wisata juga dibuat dalam bentuk buku-buku.
Itu dulu. Kini zaman sudah banyak berubah,. Setelah lebih dari 70 tahun berlalu,jalanan yang di foto Thilly sudah berubah menjadi jalan berbatu. Demikian pula dengan adat kampung papandat, sejak terbakar tahun 1935, para penduduknya tidak lagi bermukin disana. Bukan hanya jalan berbatu dan kampung adat papandak yang sudah berubah. Kawasan kawah Talaga Bodas pun sudah banyak mengalami perubahan. Rumput alang-alang setinggi dada memenuhi jalan setapak menuju objek wisata.
Kondisi ruas jalan hampir sepanjang 5 kilometer dari kota Kecamatan Wanaraja tidak layak dilalui kendaraan roda empat. “Dulu setiap musim liburan selalu berduyun-duyun. Kini, wisatawan sudah enggan datang kesini karena kondisi jalan yang sudah rusak berat. Banyak pengunjung yang memaksakan diri naik menggunakan mobil atau motor pribadi. Akan tetapi, karena karena tidak mengenal kondisi jalan,tidak sedikit kendaran yang rusak.”kata salah seorang penunjuk jalan dan penjual jasa motor sewaan di sekitar tempat itu.
Untuk mengunjungi sang primadona yang sudah mulai pudar ini, dari koto Bandung ato Jakarta kita bias menyusuri ruas jalan kota Leles dan melewati kota Kecamatan Cibatu hingga akhirnya melewati kota kecamatanWanaraja. Bisa juga kita melalui Nagreg kea rah Limbangan dan sebelum melalui kota Kecamatan Malangbong, di daerah Bandrek masuk ruas jalan menuju Cibatu untuk kemudian masuk ke kota Wanaraja.
Tantangan baru dirasakan saat berada di koto Kec. Wanaraja. Kondisi ruas jalan menuju Talaga Bodas rusak berat. Dibutuhkan waktu dua jam berkendaraan sepeda motor dan lima jam berjalan kaki.
Bagi wisatawan yang ingin berkunjung kesan, kendaraan bermesin ganda menjadi syarat mutlak. Namun, sepeda motor jenis sport dan ber kopling menjadi pilihan terbaik. Hal ini disebabkan ruas jalan cocok untuk satu kendaraan. Hanya, pengguna motor harus siap menanggung resiko, badan terasa dikocok selama dua jam karena harus melewati batu-batu yang menonjol dan lubang yang menganga.
Selain sarana jalanan yang tidak memadai, sampah juga semakin menambah suasana kumuh Gunung Talaga Bodas yang dulu di gambaarkan oleh Thilly melalui karya-karya fotonya sebagai si molek sang primadona wisata di tatar priangan.
Ya, “Weg naar Talaga Bodas” tidak lagi menjadi ajakan menarik kita untuk mengunjungi Gunung Talaga Bodas yang kini sudah merasa kumuh dan merana.


‘Ya…..begitulah sobat tentang nasib sang primadona teh” mudah-mudahan atuh dengan Bupati Garut yang baru Bpk Aceng H.M fikri dan wakilnya Bpk Dicky Candra bisa kembali menengok untuk membangun sarana dan prasarana, tempat wisata Gunung Talaga Bodas supaya kembali lagi seperti dulu,dan ini pasti akan menarik lagi para wisatawan yang ingin berkunjungkesana.

Tidak ada komentar: